Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil i’tibar (pelajaran) dari peristiwa tersebut, baik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi). Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna bahwa umat Islam bisa melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain. Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.

Tahun baru hijriyah kali ini jatuh pada hari Kamis, 1 Muharram 1447 H, bertepatan dengan 26 Juni 2025. Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.

Memang kita bisa merasakan bedanya peristiwa penyambutan tahun baru Masehi dan tahun baru Islam (Hijriah). Tahun baru Islam disambut biasa-biasa saja, jauh dari suasana meriah, tidak seperti tahun baru Masehi yang disambut meriah termasuk oleh masyarakat muslim sendiri. Sebagai titik awal perkembangan Islam, seharusnya umat Islam menyambut tahun baru Islam ini dengan semarak, penuh kesadaran sambil introspeksi, merenungkan apa yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun yang telah berlalu.

Di kabupaten Bone Bolango Khususnya kegiatan ini ditandai dengan pawai hijratul rasul yang di ikuti oleh beberapa kecamatan yang ada di kabupaten bone bolango, di antaranya kec. suwawa, botupingge, dan tilongkabila. SMP Negeri 2 Suwawa juga turut ikut dalam kegiatan tersebut. Semoga dalam memasuki tahun baru Hijriah (1447 H) ini, semangat hijrah Rasulullah SAW, tetap mengilhami jiwa kita menuju kepada keadaan yang lebih baik dalam segala bidang: baik agamanya, baik kepribadiannya, baik moralnya, tinggi intelektualnya dan terpuji, amin.